Tetapi
barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan
orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk
melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia
oleh perbuatannya.
Hukum
yang sempurna adalah Firman Tuhan, yaitu Alkitab. Yakobus katakan,
orang yang bertekun dan sungguh-sungguh melakukan Firman Tuhan, bukan
hanya mendengar lalu melupakan, ia akan berbahagia. kita harus belajar
meneliti Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. artinya, kita mau
sungguh-sungguh membaca, mencatat, merenungkan, lalu mengaplikasikannya
ke dalam hidup kita. Itu kunci bila kita ingin menikmati hidup bahagia
dan berhasil.
Prinsip Mebangun Hidup
Manusia
diciptakan untuk melakukan hukum dan prinsip-prinsip FirmanNya.
Tujuannya hanya satu, supaya manusia menikmati kebagiaan. saat membeli
mobil baru dari dealer, selian mendapat kunci mobil, STNK, BPKB, kita
juga akan diberikan buku manual /service. Di buku itulah kita bisa
mendapatkan petunjuk pemakaian dan perawatan mobil agar mobil tidak
cepat rusak. Sama seperti hidup kita, Tuhan memberikan manualNya yaitu
hukum-hukum dan prinsip-prinsipNya, untuk kita perhatikan dan lakukan
agar hidup kita selamat dan bahagia. Hidup dalam segala kelimpahan.
Namun sayangnya ada banyak orang Kristen lebih memilih meng-Ignore
manual dari Tuhan ini. Mereka lebih suka melakukan hal-hal memanjakan
'keinginan daging'. Alhasil ada banyak orang Kristen yang bisnisnya
mogok, keungannya mogok, pelayanannya mogok, hidup mogok karena tidak
taat.
Jangan meminta Tuhan melanggar hukum-hukumNya
demi meolong kita. Tertulis dalam Maz 138:2, "....sebab Kaubuat namaMu
dan janjiMu8 melebihi segala sesuatu." Itu artinya Tuhan meninggikan
FirmanNya atau hukum-hukumNya lebih daripada nhamaNya. Tuhan itu lebih
senang bila kita memegang prinsip FirmanNya, dan Ia akan membuat
mukjizat apabila kita melakukanNya.
Contohnya, kalau
ingin hidup kita sehat ada tiga hal yang mesti diperhatikan , yaitu
makanan (food), olahraga (exercise) dan istirahat (rest). Di Perjanjian
Lama tertulis hukum tentang makanan. Makanan itu haram. Setelah
diselidiki makanan-makanan itu ternyata mengandung penyakit. Itu alasan
Tuhan melarang menusia mengonsumsinya. Tetapi ironis, ada banyak orang
yang dengan sengaja mengabaikan melanggar hukum-hukum ini. Matius 7:21
mengingatkan bahwa bukan orang yang berseru "Tuhan, Tuhan," yang akan
selamat, tetapi mereka yang mengerti Firman Tuhan dan melakukannya.
Tahukah
anda 98% mujizat yang terjadi akibat kita melakukan Firman, dan 2%
karena intervensi Tuhan dimana Dia bisa saja membuat mukjizat sekalipun
kita tidak melakukan Firman. Kapan itu terjadi? ketika kita masih
menjadi bayi-bayi atau kanak-kanak rohani. Namun Tuhan inginkan kita
menjadi pelaku Firman, bukan sekedar pendengar.
Kita
pun tak bisa mengelabui Tuhan. Satu kali seseorang masuk menara doa. Ia
beruasaha mengelabui Tuhan. Ia pikir Tuhan bisa menolong dia dengan
doa-doanya. Ia berdoa "Tolong Tuhan', jangan sampai isteri say tahu,
tutup mata isteri saya Tuhan suapay ia tidak melihat perselingkuhan yang
terjadi. Tuhan, tolong supaya pak Pendeta tidak mengerti apa yang aku
lakukan. Apakah doa yang demikian Tuhan jawab? tentu tidak ! Galatia 6:7
katakan, Jangan sesat ! Allah tidak membiarkan DiriNya dikelabui
(dipermainkan).
Kita diingatkan, hendaklah kita berjalan dalam prinsip-prinsip dan hukum-hukumNya.
Hidup Itu Bisa Diprediksi
Matius 7:16 menuliskan "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?"
Buah
atau hasil yang baik selalu lahir dari hidup yang baik. Jika prinsip
kita mengerti, maka hidup kita ini sesungguhnya dapat diprediksi (life
is predictable). Mungkin ketaatan kita hari ini belum terlihat hasilnya,
tetapi 5 atau 10 tahun kemudian, kita akan melihat bagaimana hidup kita
menjadi jauh lebih baik. Ketaatan kita sehari demi sehari menentukan
masa depan kita! Jadi, bila kita ingin menikmati hidup yang 5 atau 10
tahun akan mendatang, tentukanlah hari ini!
Ketahuilah,
hidup bukan misteri. Kita bisa menentukan masa depan yang ingin kita
raih. Selama kita mentaati hukum dan prinsip-prinsip dari FirmanNya,
kesuksesan adalah bagian kita. Sebaliknya, ketika kita memutuskan untuk
tidak menghidupi FirmanNya, maka kita akan sengsara! Ingat, Tuhan
memberi manualNya untuk memastikan agar hdup kita bahagia dengan
sempurna.
Tidak maslaah kita lahir dari keluarga
miskin, sebab tak seorangpun bisa memilih lahir dari keluarga seperti
apa. Yang jadi masalah, bila sampai mati kita tetap hidup dalam
kemiskinan. Tidak maslah kalau kita lahir ditengah keluarga yang tidak
bahagia, tetapi yang jadi maslah kalau kita tidak bahagia disepanjang
hidup.
Dilakukan Dengan Tepat.
1
Tim 5:8 mengunkapkan, hukum itu baik dan bila digunakan dengan tepat
hukum itu akan sangat powerfull. Kalau digunakan dengan tepat
hukum/prinsip
itu akan menolong hidup kita. Hukum yang
dimaksudkan meliputi: Kebenaran (The Truth). Firman itu (The Word),
perintah Tuhan (The Command), dan karakter Tuhan (The Character of God).
Setiap
hukum memiliki pengaruh yang berbeda di setiap area kehidupan kita.
Karena itu kita tidak boleh mentaati satu hukum saja, melainkan taati
hukum-hukum yang lain. Pernah melihat orang yang hidupnya intim dengan
Tuhan, tetapi keluarganya berantakan? Atau orang yang rajin berdoa,
tetapi mengalami kesulitan keunagan? Apa sebab? Karena ia hanya mentaati
hukum kerohanian, yaoitu rajin berdoa, namun mengabaikan hukum yang
lain, yaitu hukum keluarga atau hukum keuangan yang diajarkan Tuhan.
Jadi, hidupilah seutuhnya kebenaran-kebenaran Firman Tuhan di setiap
aspek kehidupan kita.
Hal lain yang perlu kita sadari,
hukum dan perinsip yang diberikan Tuhan bukan untuk membatasi kita,
melainkan demi kebaikan kita semata. Karena itu, lakukanlah.
Naskah ini di sadur dari Monthly News WTC, Juli 2013